MENJADI MANUSIA YANG MENDAMAIKAN
Bacaan Alkitab: 2 Kor.5: 11-21 by Wilmardmanohas
Mengapa Paulus menulis tentang pelayanan pendamaian dalam bagian ini? Hal ini disebabkan Oleh karena ada Persoalan di jemaat di Korintus, salah satu unsur yang sangat mengancam pendamaian dengan Allah adalah pertengkaran antara saudara dan saudara dan Paulus menjadi sasaran. .. Paulus tetap memberi aba-aba untuk tidak memihak kepada manusia dan untuk tidak saling menggigit Sekarang rasul berkata bahwa jemaat yang sudah diperdamaikan dengan Allah harus tetap memberi dirinya untuk didamaikan. Seharusnya orang-orang bersatu agar hal ini menjadi berkat. Barangkali ini merupakan penerapan yang paling utama. Sebab Untuk apa menyerukan didunia yang belum mengenal Tuhan: memberi diri didamaikan dengan Allah, kalau kita sendiri tidak dikenal sebagai pembawa damai karena masih ada pertengkaran hidup dalam kekacauan, mencurigai, menghalangi pemberitaan Firman, 2 Kor. 5 khususnya terarah kepada situasi di dalam jemaat, bukan kepada dunia luar. Tema Firman Tuhan kali ini adalah MENJADI MANUSIA YANG MENDAMAIKAN ada beberapa kebenaran penting yang dapat kita lihat dalam bagian ini,supaya kita menjadi umat yang mendamaikan orang lain
1. Manusia Harus Hidup Sebagai Ciptaan Baru Didalam Kristus (Ay. 11-17)..Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus. Dalam bagian ini kita melihat bagaimana Paulus sebagai seorang Rasul bekerja dengan hati yang tulus murni. Ia rindu manusia diselamatkan dan memuliakan Allah, Paulus mengerti apa itu takut akan Tuhan karena ia mau mempertanggungjawabkan kita kepada Tuhan Ia berusaha sebagai seorang hamba Tuhan memberi kesempatan dan meyakinkan. Supaya jemaat sadar tentang hal itu dan rela membela ajaran yg benar terhadap orang yang mempersalahkanNya.dimana mereka suka bermegah tentang hal-hal yang lahiriah dan bukan batiniah. Itu sebabnya Paulus menguasai diri dan tetap sabar demikian juga Ia mau jemaat harus menguasai diri karena ini demi kepentingan jemaat tetapi juga karena kasih Kristus telah menguasai kita supaya kita mengerti bahwa jika Kristus telah mati bagi kita semua kita tidak hidup lagi menurut kehendak kita sendiri secara lahiriah melainkan secara batiniah yaitu kita hidup untuk Dia yang telah mati dan bangkit itu. Hal ini sangat jelas dilihat dalam ayat 15, dimana mendorong kita untuk mempersembahkan diri atau sisa hidup kita untuk Tuhan Yesus dan bukan untuk kepentingan diri sendiri. Paulus berkata dalam ay 16 bahwa kita tidak harus menilai seorang menurut ukuran manusia. Seandainya kita menilai Yesus dengan ukuran manusia, pasti kita salah. Begitu juga dalam penilaian terhadap orang lain: kita harus mengukur secara rohani yaitu menurut ukuran Tuhan kalau begitu yang menjadi pertanyaannya ...Alat apa yang kita pakai mengukur manusia itu salah atau benar ...jawabnya tidak ada kecuali Alkitab (firman Tuhan) ...Jadi yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Ay. 17 merupakan perkataan inti: siapa ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.. Apakah tidak mungkin juga kita menilai hidup kita dengan ukuran ini: apakah ia sudah menjadi baru, apakah yang dicari adalah hormat Allah ataukah pujian dari manusia? Apakah hasilnya, adalah untuk Kristus atau bukan? Jadi barangsiapa didalamTuhan ia adalah ciptaan baru, dan harus hidup sebagai anak-anak terang (Efesus 5:8)
2. Manusia Harus Tahu Bahwa Allah Telah Memberi Pendamai Yaitu Kristus (ayat 18,19) ...Allah telah mendamaikan kita melalui diriNya sendiri yang telah mejadi manusia didalam Yesus Kristus, Ia telah mendamaikan dengan tidak memperhitungkan pelanggaran kita Jurang antara Allah dengan manusia terlalu lebar dan terlalu dalam. Hanya Yesus yang dapat menjembataninya, dan Allah melakukan itu ketika Kristus datang dan kita masih berdosa Tetapi ini tidak berarti saudara dan saya bermegah untuk diri sendiri tetapi justru Harus tau diri siapa kita, itu sebanya kita tidak dapat bermegah dengan cara kita sendiri dan untuk diri sendiri tapi harus sadar bahwa Allah begitu mengasihi kita dan kita harus melakukan apa yang Tuhan mau sebagai suatu kewajiban anak-anak Allah (2 Yoh 1:6).
3. Manusia Harus Memberi Diri Didamaikan Dengan Allah Melalui Kristus (Ay. 20,21) kami adalah utusan-utusan Kristus Allah mau menasihatkan umat di korintus melalui Paulus. Menarik bahwa dikatakan, dalam nama Kristus kami meminta: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Bukan kami menyuruh, tetapi Allah sendiri menasehatkan kamu melalui kami....Bahwa Kristus yang tidak mengenal dosa dibuat menjadi dosa karena kita supaya kita dibenarkan oleh Allah Bapa. Kalau begitu, apa yang harus kita perbuat? Kalau sudah dikatakan bahwa Kristus telah mendamaikan kita dengan Allah, mengapa kemudian dikatakan: berilah dirimu didamaikan dengan Allah? Paulus menulis: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Itu sekalipun pendamaian itu sudah dikerjakan dan hanya oleh Yesus, Ia mau supaya kita meresponi pemberian pendamaian itu artinya kita harus dapat menerima pendamaian itu untuk hidup didalamnya sebagai ciptaan baru, pendamaian yang dilakukan Yesus tidak berarti kita tetap hidup dalam kurungan dosa, tabiat lama dan kita mau pergi menjadi pendamai padahal hidup kita jauh dari Tuhan. Itu sebabnya Berilah dirimu didamaikan dengan Allah: Percayalah bahwa pendamaian telah diwujud nyatakan oleh Kristus, Terimalah pendamaian itu, Hiduplah sebagai manusia yang sudah didamaikan oleh Allah, sebagai ciptaan baru sehingga kita menjadi pembawa damai.
Bagaimana. Dengan saudara-saudara sekalian, apakah kita telah hidup sebagai ciptaan baru, dan apakah kita menyadari bahwa pendamaian itu telah dikerjakan oleh Allah melalui Yesus Kristus sehingga kita mau meresponi pendamaian dengan tinggal didalam Yesus hidup melakukan segala perintahNya...jawabnya ada pada hati kita masing-masing........................Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar