Minggu, 08 Juli 2012

TETAP TEGUH DALAM IMAN

Dft, Yudas 1 : 17-25 ....by Pdt. Diolina Ohoiwirin, S.Si teol
Walaupun surat ini sangat singkat namun penulis mampu menguraikan penjelasan dengan baik, bagaimana sikap orang-orang beriman  terhadap setiap ajaran-ajaran yang ada di sekitar mereka,  supaya mereka tetap waspada terhadap guru-guru palsu yang menyebut dirinya sebagai orang-orang Kristen dimana orang-orang percaya  terus berjuang untuk mempertahankan imannya. Pada,  ayat 17-25 adalah bagian  yang tidak dapat dipisahkan dari ayat-ayat sebelumnya dimana Keseluruhan pasal 1 ini merupakan satu kesatuan yang utuh dalam hubungan sebab akibat.
Kata pertama yang dapat kita lihat adalah pada ayat 17 tentang Kata “tetapi kamu” yang  menunjukkan adanya pembandingan atau juga perbedaan yang dilakukan penulis dalam menilai dan memberi petunjuk tentang kehidupan beriman yang sesungguhnya.
Contoh: ayat 3-16, merupakan bagian yang ditekankan oleh penulis supaya orang percaya berwaspada terhadap segala pengajar-pengajar palsu yang juga menyebutkan dirinya Kristen.  Itu sebabnya bagian  ini mengarahkah semua umat Tuhan atau orang percaya pada waktu itu untuk tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan seperti yang telah diajarkan oleh rasul-rasul Tuhan sebelumnya tentang kepercayaan mereka didalam Kristus Yesus.
Kedua kita akan lihat kata “Saudara-saudaraku yang kekasih”  merupakan sapaan yang tulus ikhlas dari penulis karena harapan dan kerinduannya ingin melihat dan menemukan kelompok orang-orang beriman yang benar-benar setia terhadap pengakuannya bahwa Yesus Kristus sebagai Tuhan dan penguasa satu-satunya didalam kehidupan mereka.
Kemudian pada ay. 18-19: Penulis memberi tekanan pada keberadaan kelompok sesat (pengejek-pengejek) yang merupakan pemecah belah dan dikuasai oleh keinginan dunia yang dapat memberi serta menebarkan pengaruh kefasikan karena hidup tanpa Roh Kudus.
Dan  Ay. 20-2: ini merupakan pengulangan ayat 17. Dimana penulis lebih detail menguraikan ajaran para rasul yang dimaksud. Bahwa keputusan menjadi seorang pengikut Kristus harus  diikuti dengan praktek hidup di dalam iman, doa dan kasih sampai menjadi saksi. Orang beriman harus berani menunjukkan jati dirinya,  menjauhkan dosa-dosa mereka dan  melepaskan mereka dari dosa supaya diselamatkan.
Serta  pada  ay.24-25: ayat ini bukan saja berisi pujian kepada Allah yang Mahakuasa namun juga menunjukkan kesadaran penulis bahwa segala harapan dan usaha untuk hidup benar tidaklah dapat dilakukan tanpa penyertaan  kuasa Allah. Manusia sulit mengendalikan keinginan-keinginan dosanya tanpa pertolongan Tuhan.
Pelajaran apa yang dapat kita tarik dari bagian ini dan diterapkan dalam kehidupan kita? Menjadi orang beriman tidaklah mudah. Sebab orang beriman harus mengerti bagaimana Allah menempatkannya di dalam dunia ini.  Ia harus menjadi saksi Kristus walaupun tawaran-tawaran iblis dalam dunia sangat mengiurkannya, Ia harus menolak bahkan ia wajib menyatakan perang terhadap keburukan/kejahatan dunia. Itu sebabnya gereja adalah wadah bagi orang beriman untuk belajar menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh dan sangat bermanfaat membawa kehidupannya pada pengenalan akan kehendak-Nya. Oleh sebab itu semua yang tertarik dengan tugas dan tanggung jawab gereja tidak dapat dianggap sepele dan dijalankan seenaknya. Gereja wajib memperhatikan dengan baik dan bijaksana dalam soal ini sehingga umat dipuaskan dengan  pengertian yang  benar. 
            Hal  yang  kemudian  adalah soal kepribadian umat, untuk itu walaupun gereja membimbing umat Tuhan supaya dapat hidup beriman yang berkualitas, namun manusia harus meresponi setiap pengajaran dan panggilan gereja sehingga apa yang hendak dicapai dalam hidup beriman benar-benar terwujud. Untuk itu, umat harus waspada terhadap semua yang ada di dalam dan juga di sekitarnya. Pemilihan dan pembedaan terhadap baik dan buruk, benar dan sesat harus dilakukan secara bijak, pengandalan akan kuasa Allah sangat berarti. Itu sebabya  umat diajak untuk  bersungguh-sungguh dalam melakukan bagiannya, baik dalam Firman Tuhan, doa, iman, pengendalian diri, belas kasihan, sampai  menjadi saksi. (Ay. 17-23). Menjadi saksi membutuhkan keteguhan hati dan prinsip iman yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain (dalam berbagai bentuk) yang bertentangan dengan iman Kristen. Umat Tuhan dipanggil untuk mengevaluasi dirinya dan hidup beriman. Jika Allah rela menjadi manusia yaitu di dalam Yesus Kristus demi keselamatan, maka Ia akan membuka jalan untuk keselamatan itu terjadi. Menjadi pertanyaaan, apakah manusia  menyadari bahwa keselamatan telah datang atas hidupnya? Dapatkah Ia meresponinya ? Marilah kita bertindak, mengambil sikap serta keputusan untuk serius didalam iman. Berjuang mempertahankan iman dan tetap teguh dengan mengandalkan kuasa Allah.  Sebab yang kamu lakukan itu tidak akan sia-sia!    Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar