dft, Efesus, 2:8, by Wilmard Manohas, S.Th
Kasih karunia Tuhan adalah perkenan Tuhan kepada seseorang bukan karena hak atau jasa orang itu untuk menerimanya. Jadi kasih karunia tidak memperlakukan kita sebagaimana patut diperlakukan oleh Allah terhadap orang berdosa kepadaNya, melainkan menurut kebaikan hatiNya yang penuh kasih dan disampaikan kepada kita tanpa memandang kepada balasan yang patut bagi perbuatan-perbuatan kita. Dengan demikian kesucian Allah telah di bela dan dipuaskan dengan kematian AnakNya untuk menggantikan kita. Kini Ia dapat meneruskan kepada kita kasih-karuniaNya.Tiga aspek yang dinyatakan dalam kasih karunia:
1. Keselamatan Oleh Kasih Karunia
Allah menyelamatkan orang-orang berdosa oleh kasih karunia, dan tidak ada jalan
keselamatan lain diberikan kepada manusia (Kisah Rasul 4:12). Kasih karunia yang menyelamatkan adalah kasih Allah yang tak terbatas dan yang tidak ditahan-tahan bagi orang-orang yang terhilang, yang bertindak sesuai dengan tuntutan-tuntutan keadilanNya sendiri yang tepat dan tak dapat berubah melalui korban kematian Kristus. Kasih karunia adalah lebih dari pada kasih; itulah kasih yang dilepaskan sebebas-bebasnya dan menjadi pemenang yang jaya atas hukuman-hukuman keadilan Allah terhadap orang berdosa.
Apabila Ia menyelamatkan seorang berdosa oleh kasih karunia, perlulah bagi Allah untuk menyelesaikan setiap dosa, karena kalau tidak demikian dosa-dosa itu harus dihukumkan dengan demikian menghalangi kasih karuniaNya, ini telah Ia perbuat dalam kematian anakNya. Juga perlu supaya setiap kewajiban harus dibatalkan, dan untuk maksud ini keselamatan telah dijadikan suatu pemberian mutlak dari Allah (Yoh 10:28; Roma 6:23; Efesus 2:8). Demikian juga, setiap kebaikan manusia perlu dikesampingkan, supaya bagaimanapun juga perkara yang ditunaikan Allah tidak berdasarkan kebaikan manusia melainkan berdasakan kasih karuniaNya semata-mata (Roma 3:9; 11:32; Galatia 3:22). Karena setiap unsur manusia dikesampingkan, Injil kasih karunia merupakan pemberitaan kasih karunia Allah yang berkuasa, menebus, dan mengubah, yang memberikan hidup kekal dan kemuliaan kekal kepada semua orang yang mau percaya.
2. Pemeliharaan Keselamatan Dalam Kasih Karunia
Program pemeliharaan-pemeliharaan ilahi oleh kasih karunia menunjukkan bahwa hanya oleh kasih karunia Allah memelihara mereka yang telah diselamatkan. Setelah menyediakan suatu cara yang olehnya Ia dapat bertindak bebas dari tuntutan-tuntutan keadilanNya sendiri terhadap dosa, setelah menghilangkan setiap kewajiban manusia untuk memberi imbalan, dan setelah mengesampingkan untuk selama-lamanya setiap kebaikan manusia, Allah hanya harus meneruskan penggunaan kasih karunia untuk orang yang telah diselamatkan supaya keselamatannya terpelihara selama-lamanya. Hal ini diperbuatNya sebagai berdiri teguh di dalam kasih karunia( Roma 5:2; 1 Petrus 5:12)
3. Kasih Karunia Sbg Suatu Peraturan Hidup Bagi Orang-Orang Yang Telah Diselamatkan
Allah memberikan juga suatu peraturan hidup bagi orang yang telah diselamatkan berdasarkan prinsip kasih karunia. Allah mengajar mereka yang telah diselamatkan dan dipelihara bagaimana mereka harus hidup dalam kasih karunia dan bagaimana mereka boleh hidup bagi kemuliaanNya yang kekal. Sebagaimana hukum memberikan suatu peraturan perilaku yang lengkap untuk Israel, demikian pula Allah telah memberikan suatu peraturan perilaku bagi pengikut-pengikut Kristus. Jadi apa yang ia perbuat di bawah kasih karunia tidaklah diperbuatnya untuk memperoleh perkenan Allah, tetapi hal itu diperbuatNya karena ia sudah diperkenan di dalam yang kekasih. Hal itu tidak dilaksanakan di dalam kekuatan daging, tetapi hal itu merupakan perwujudan danRoh Kudus yang di dalamnya. Itulah hidup yang dijalani atas prinsip iman:”Orang yang benar akan hidup oleh iman”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar