Bc. 1 Tesalonika 4 : 13 – 18, by Rev.Wilmar Manohas, S.Th
Manusia harus mengalami kematian dan harus mengerti kemana orang yang meninggal itu pergi.
Banyak orang di dunia ini takut mendengar kematian ini disebabkan oleh cara berpikir bahwa mereka ingin hidup lebih lama lagi dalam dunia ini artinya ingin hidup seribu tahun lagi ada juga karena tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah mereka mengalami kematian dll
Sebagai orang yang telah menerima kehidupan yang kekal didalam Yesus Kristus, sudah sepatutnya untuk tidak merasa takut menghadapi kematian, sebab Allah telah memberitahukan keadaan yang akan dialami anak-anak-Nya setelah kematian. Dalam Alkitab kematian disebabkan oleh karena manusia sudah berdosa (Rm. 6:23) lihat Kejadian 3, ketika manusia jatuh dalam dosa, maka mereka mengalami kematian baik jasmani maupun rohani(rohani langsung dan jasmani kemudian)dan akhirnya di tetapkan untuk mengalami kematian(Ibr 9:27).
Dalam pembacaan ini beberapa hal penting yang perlu dipelajari, bagaimana kematian bagi orang percaya.
1. Keadaannya dikumpulkan bersama-sama dengan Dia (13-14)
Ayat 13,
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Ayat ini memberikan kepada kita suatu pengertian tentang apa yang ada dihati Rasul Paulus, bahwa betapa Ia rindu, betapa Ia ingin sekali memberikan pengertian dan pemahaman kepada Jemaat atau orang-orang baru percaya di Tesalonika untuk dapat mengetahui tentang keadaan orang-orang yang telah meninggal. Supaya ketika mereka mengetahui mereka tidak lagi berdukacita seperti orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan,disini Rasul Paulus tidak mengatakan setiap dari mereka jangan berdukacita, tetapi melainkan dukacita itu jangan seperti orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan artinya dukacita itu bagi orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan selalu berlarut-larut tetapi orang percaya hendaklah tidak demikian.
Lalu apa yang menjadi kerinduan Rasul Paulus itu diungkapkan pada ayat berikutnya,
Ayat 14,
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Rasul Paulus ingin memberikan kerinduannya kepada mereka sebagai jawaban atas kegelisahan dan kekuatiran serta kebingungan mereka tentang orang-orang yang telah meninggal. Paulus katakan kepada mereka melalui bagian ini. Bahwa keadaan orang yang telah percaya kepada Kristus tidak perlu dirisaukan dan dikuatirkan sebab keadaan mereka akan dikumpulkan bersama-sama dengan Dia(Yesus Kristus)
2. Keadaannya mengalami kebangkitan tubuh ( 15-16)
Ayat 15,
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan : kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal
Ayat 16,
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Dalam ayat 15 ini, Rasul Paulus ingin meyakinkan dan menguatkan Iman mereka bahwa apa yang mereka katakan bukan karangan semata atau isapan jempol,atau fiksi saja, melainkan apa yang dikatakan itu bukan dengan akal secara kekuatan manusia melainkan akal yang diterangi kekuatan Roh Allah yaitu dengan Firman Tuhan bahwa kita tidak mendahului mereka dan pada (ayat 16), Dia lebih menegaskan yang mana mereka akan mengalami kebangkitan tubuh sama seperti yang dialami Yesus.
3. Keadaannya akan bersama-sama dengan Tuhan selamanya ( 17-18)
Ayat 17,
Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Dalam ayat ini, Paulus lebih memberikan pengharapan yang dalam bahwa setiap orang yang percaya Kristus akan diangkat bersama-sama dengan orang-orang yang telah dibangkitkan itu dan akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus sampai selama-lamanya
Ayat 18,
Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Pada ayat yang terakhir ini, mengingatkan kita semua bahwa hanya firman Tuhanlah yang dapat memberikan jalan keluar bagi siapa saja yang mempunyai persoalan dalam setiap kehidupan hanya firman Tuhan sajalah yang dapat menghibur kita dari segala dukacita.
( referensi, tidak mengalami penghukuman ..baca, Ibr 10:27)
Kesimpulan
1. Mau atau tidak mau setiap manusia yang ada di dunia pasti mengalami kematian, cepat ataupun lambat itu akan terjadi dan pasti.
2. Orang yang percaya kepada Kristus tidak perlu merasa takut mengalami kematian, karena kematian akan membawa persekutuan yang sempurna dengan Allah.
3. Orang yang percaya kepada Kristus tidak perlu merasa putus asa apabila ada keluarganya yang meninggal, karena sebenarnya hal itu, hanya suatu perpisahan saja, di mana nantinya mereka bertemu kembali dalam persekutuan yang sempurna dengan Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar